Wednesday, April 4, 2012

Sajak daripada kekalutan jiwa

Ingin sekali aku tiup sajak ini kepadanya. Biar angin sampaikan ketidakpuasan hatiku. Aku ingin sekali dia mengerti akan perasaanku. Namun, aku hanya mampu terdiam dan terus terdiam. Biarlah  rasa ini terpendam. Kerana dimatanya aku hanyalah semut kecil yang tidak bernilai. Namun, aku yakin hikmah itu akan mendampingiku. Dugaan yang ditempuh itu menguatkan semangatku untuk terus maju. Kepada insan tersebut, inilah sajak yang terlahir daripada hatiku yang kalut. 

bunga kesombongan itu indah terselit dimahkotanya,
menebarkan kewangiaan palsu yang dia megahkan,
sejujurnya aku lemas dgn kepalsuan kecemerlangannya,
benakku mati tatkala terpandang wajahnya yang gersang dgn kesopanan