Luahan Rasa Seorang Teman
Buatmu teman,
Kuhulurkan salam persahabatan,
Mencipta ukhwah erti persaudaraan,
Melakar memori terpatri di ingatan,
Kuasa takdir penentu pertemuan,
Andai diri dibayangi alpa,
Kau renjiskan diri dari terlupa ,
Pabilaku tewas mengapai cita,
Disisiku kau bisikkan semangat berjaya,
Walau kelak nyawa terpisah,
Kenangan bersamamu tetap berkisah.
Bicara berbisa
Andai sembilang itu berbisa,
Jangan pernah dibimbangi,
Jangan pernah dibimbangi,
Walau hakikatnya mungkin terpisah nyawa,
Khuatirilah bisa bicara manusia,
Kerana ia mampu mematikan hati,
Memusnahkan sebuah impian,
Meranapkan setulus persahabatan
Memupuk erti persengketaan.
Bongkak Si Hidung Tinggi
Kau ibarat rimpunan buluh,
Hadirmu memayungi dari terik mentari,
Mencipta suasana nyaman dan damai,
Dalam diam kau mungkin jelatang,
Kerna kau terlewat dilentur,
Galak tumbuh mencapai awan,
Kian melupai sejarah pemula ceritamu,
Kini kau rancak menebarkan miangmu,
Biar bisanya memamah penentangmu,
Walau hakikatnya penentangmu mulia,
Janji amarahmu terlaksana,
Kerna dimatamu semuanya hina,
Inilah bahana bila kau dimanja.
Kau ibarat rimpunan buluh,
Hadirmu memayungi dari terik mentari,
Mencipta suasana nyaman dan damai,
Dalam diam kau mungkin jelatang,
Kerna kau terlewat dilentur,
Galak tumbuh mencapai awan,
Kian melupai sejarah pemula ceritamu,
Kini kau rancak menebarkan miangmu,
Biar bisanya memamah penentangmu,
Walau hakikatnya penentangmu mulia,
Janji amarahmu terlaksana,
Kerna dimatamu semuanya hina,
Inilah bahana bila kau dimanja.